Suatu hari saya menonton acara TV jepang dengan sub Inggris. Karena tidak seperti subber dari Indonesia yang kebanyakan "dihias-hias" pake warna biru lah, kuning, ijo, di tambah di kasih garis yang warnanya menyatu dengan warna teksnya. Belum lagi menggunakan font yang tidak standar. Seperti comic sans, huruf tangan, bahkan ada yang pake huruf "cute" yang SUSAH untuk di baca cepet. Sekalinya warnanya normal, dia pake Times New Roman. Huft~ Subber luar lebih standar, simple, dan enak buat di baca cepet. Karena menggunakan font seperti Calibri, Arial, Helvetica, dan sejenisnya. Hanya kekurangannya, timing yang di buat orang luar itu gak ada jeda sama sekali. Jadi saat orang berbicara, lalu selesai bicara, teks sub langsung hilang. Gak ada pending atau jeda beberapa detik seperti yang di lakukan subber Indonesia. CUMA ADA SATU MASALAH BESAR SAMA SUBBER LUAR. Dan ini sering memuat salah penafsiran oleh penontonnya. Yaitu translatenya terkadang mengikuti rasa "...